Jumat, 26 November 2010

P. JARKOM SESI 7

SHARING AND MAPPING DRIVE

A. Konfigurasi Jaringan


1. Lakukan setting alamat IP untuk local area network dengan menggunakan command prompt, menggunakan perintah netsh int ip set address “local area connection” static (alamat ip) (subnetmask).
Contoh:




2. Lakukan test koneksi ke alamat ip sendiri menggunakan command prompt dengan format ping (alamat ip).
Contoh:




3. Lakukan pula test koneksi ke alamat ip ‘peer’/pc lain menggunakan command prompt dengan format ping (alamat ip)
Contoh:





B. Sharing

B.1 Melakukan Sharing Folder


1. Pilh Folder yang akan di share dengan jaringan yang sudah terhubung, lalu klik kanan dan pilih “sharing and security”.



2. Klik check box “Share this folder on the network” lalu klik OK, hingga muncul gambar tangan/group di bawah folder tersebut, yang artinya folder tersebut telah berhasil di share.







B.2 Melakukan Sharing Device


1. Pilih device yang akan di sharing ke jaringan, lalu klik kanan, pilih “share and security



2. Klik check box “Share this folder on the network” lalu isi “share name” yang menandakan nama device ketika di akses di pc lain, kemudian klik OK, hingga muncul gambar tangan/group di bawah device tersebut, yang artinya device tersebut telah berhasil di share.







C. Mapping

C.1. Mengakses folder-folder atau device yang telah di share oleh PC lain dalam jaringan


1. Masuk ke run, kemudian ketikan “\\” lalu klik ok.




2. Selanjutnya akan muncul windows yang menampilkan folder-folder atau device yang PC tersebut share dan dapat di gunakan untuk berbagai keperluan.





C.2 Membuat Device yang di share PC lain dalam jaringan menjadi drive di windows explorer (mapping drive).


1. Masuk ke run, kemudian ketikan “\\” lalu klik ok.




2. Selanjutnya akan muncul windows yang menampilkan folder-folder atau device yang PC tersebut share.




3. Klik kanan folder/device yang akan dilakukan mapping, dan klik kanan lalu pilih “map network drive”.




4. Lalu pilih nama drive yang akan digunakan untuk device atau folder tersebut dan klik finish.




5. Selanjutnya tinggal mengecek di windows explorer device yang telah di mapping yang diwakili oleh nama drive dan nama devicenya.

Senin, 25 Oktober 2010

P. JARKOM SESI 2

PROTOCOL:

- OSI
- TCP/IP




IP ADDRESS

IP address terdiri dari 32bit = 2³² = 4 milyar






Internet Protocol (IP) terdiri dari 5 class, yakni class A,B,C,D dan E. Namun pada penggunaannya, class D dan class E tidak banyak digunakan untuk komersialisasi, umumnya digunakan untuk proses pengembangan dan uji coba.



CLASS A
Start = 0
Net Range = 8
Host Range = 24
0]0000000 => 0
0]1111111 =>128
Syarat:
- Alamat IP tidak boleh semuanya 0
- 255 digunakan sebagai broadcast
Sehingga dari 128, hanya 126 lah yang hanya dapat digunakan sebagai alamat net. Maka IP Address Range untuk CLASS A adalah:
1. 0. 0. 1 s/d 126.255.255.255
Σ net : 2ⁿ = 2⁸⁻¹ = 2⁷ = 128
Σ host :2ᶰ-2 = 2²⁴-2 = 16.777.214
S Mask : 255. 0. 0. 0
Net range 8 <- 1
Host Range 24 <-0
255. 0. 0. 0



CLASS B
Start = 10
Net Range = 16
Host Range = 16
10]000000 => 128
10]111111 =>191
IP ADDRESS RANGE 128. 0. 0. 1 s/d 191.255.255.255


Σ net : 2ⁿ = 2¹⁶⁻² = 2¹⁴ = 16.384
Σ host :2ᶰ-2 = 2¹⁶-2 = 65.536-2 = 65.534
S Mask : 255.255. 0. 0
Net range 16 <- 1
Host Range 16 <-0
255.255. 0. 0




CLASS C

Start = 110
Net Range = 24
Host Range = 8
110]00000 => 192
110]11111 =>223
IP ADDRESS RANGE 192. 0. 0. 1 s/d 223.255.255.255

Σ net : 2ⁿ = 2²⁴⁻³ = 2²¹ = 2.097.152
Σ host :2ᶰ-2 = 2⁸-2 = 256-2 = 254
S Mask : 255.255.255. 0
Net range 24 <- 1
Host Range 8 <-0
255.255.255. 0









CONTOH PERHITUNGAN SEDERHANA UNTUK MENGETAHUI CLASS IP

IP Address : 17. 10. 3. 5/8
128 64 32 16 8 4 2 1

17 . 10. 3. 5/8
00010001 . 00001010. 00000011. 00000101
11111111 . 00000000. 00000000. 00000000 AND
----------------------------------------------------------
00010001 . 00000000. 00000000. 00000000

17 . 0 . 0 . 0
-CLASS A-

Selasa, 25 Mei 2010

MATERI TEORI STRUKTUR DATA SEBELUM UTS (SESI1 - SESI 8)

Nama Kampus : PKN dan STMIK LPKIA
Program Studi : Manajeman Informatika
Konsentrasi : Teknik Informatika
Kelas : 1TI-6
Nama Mahasiswa : Asep Deni Sopian
Mata Kuliah : Teori Struktur Data
Nama Dosen : Dadan Nurdin Bagenda, ST.
Judul Tugas : Rangkuman Bahasan Materi Sebelum UTS (sesi 1-sesi 8)



OPERASI FILE

Operasi File merupakan cara pada program c++ untuk bersinkronisasi dengan suatu file/arsip. Dengan demikian, program dapat membuat file, menambahkan isi file dengan format tertentu, seperti .txt, .doc, dan lain sebagainya, tentunya setelah terlebih dahulu file diprogram untuk di buka dan terakhir ditutup.
Untuk melakukan operasi file pada c++, harus disertakan library berupa #include yang didalamnya telah terdapat class untuk membuat file (OFSTREAM), membuka file (IFSTREAM), dan lain sebagainya.
Contoh program pembuatan file baru:
#include”conio.h”
#include”fstream.h”
void main()
{
clrscr();
ofstream keluaran;
keluaran.open("coba.doc");
cout<<"Merekam..";
keluaran<<"SELAMAT PAGI";
keluaran<<"HARI YANG CERAH";
keluaran.close();
getch();
}
Dari program tersebut, “keluaran” merupakan objek buatan class OFSTREAM, yang kemudian di buka(OPEN) untuk DI BUAT FILE dengan nama “coba.doc”. Lalu ISI FILE di buat dengan menyertakan nama object, lalu isi file (keluaran<<”SELAMAT PAGI”<Fungsi Class OFSTREM:
-open : untuk membuka file
-objek isi :untuk membuat isi file
-close : untuk menuutp file

Contoh Program Pembacaan File:
#include”conio.h”
#include”fstream.h”
void main()
{
clrscr();
const int MAKS=40;
char penyangga[MAKS];
ifstream show("coba.doc");
while(show)
{
show.getline(penyangga,MAKS);
cout< }
show.close();
getch();
}
Pada program di atas dibuat variable konstanta MAKS untuk menampung jumlah karakter maksimal dari isi file yang akan di baca pada seb uah variable penyangga. Kelas ifstream membuat sebuah objek bernama show dengan target nama file yang akan di baca coba.doc. Lalu melakukan looping untuk membaca isi file per baris, kemudian di tampilkan pada program. Apabila telah selesai looping, lalu keluar dari looping dan file ditutup (show.close).
Contoh Program Penambahan Isi File:
#include”conio.h”
#include”fstream.h”
void main()
{
clrscr();
ofstream masukan("coba.doc", ios::app);
char kata[40];
cout<<"Menambahkan..";
masukan<<"SEMOGA HATI ANDA JUGA CERAH";
masukan<<"SELAMAT AKHIR PEKAN";
masukan.close();
getch();
}
Dari program di atas, tampak bahwa class ofstream membuat sebuah objek bernama masukan, lalu membuka file dengan nama coba.doc, namun ada penambahan pernyataan yakni IOS::APP. Itu merupakan sebuah modus penambahan isi file, yang telah disediakan oleh program c++, jadi pernyataan masukan<<”SEMOGA HATI ANDA JUGA CERAH”<


SEARCHING

Searching atau pencarian pada program sangatlah bermanfaat. Apabila kita hendak mencari suatu data tertentu, dengan kosep searching, maka sangatlah membantu, cepat dan akurat. Searching juga dpat digunkan untuk pencarian suatu nilai maksimal atau nilai minimal dari daftar dengan kondisi tertentu.
Konsep searching pada C++ adalah dengan menyamakan suatu data yang dicari dengan isi dari index-index suatu data menggunakan looping, hingga ditemukan kesamaan dan di ambil index dari data yang sama tersebut. Kegunaan index dari isi data yang telah ditemukan digunakan apabila kita hendak mencari data lain yang ada pada index yang sama, seperti misalnya data nama, data pendidikan, dan lain sebagainya.
Contoh Program Searching:
#include”conio.h”
#include”iostream.h”
void main()
{
clrscr();
long double nrp[10],max,i,index;
int x,y;
char nama[6][10];
char almt[6][10];
int tlp[15];
int nrpcari;
gotoxy(1,1),cout<<"ÚÄÄÄÂÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÂÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÂÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÂÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄ¿";
gotoxy(1,2),cout<<"³NO ³ NRP ³ NAMA ³ ALAMAT ³ TELEPON ³";
gotoxy(1,3),cout<<"ÃÄÄÄÅÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÅÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÅÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÅÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄ´";
gotoxy(1,4),cout<<"³ 1 ³ ³ ³ ³ ³";
gotoxy(1,5),cout<<"³ 2 ³ ³ ³ ³ ³";
gotoxy(1,6),cout<<"³ 3 ³ ³ ³ ³ ³";
gotoxy(1,7),cout<<"³ 4 ³ ³ ³ ³ ³";
gotoxy(1,8),cout<<"³ 5 ³ ³ ³ ³ ³";
gotoxy(1,9),cout<<"ÀÄÄÄÁÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÁÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÁÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÁÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÄÙ";
//end of tabel
for(y=1;y<=5;y++)
{
for(x=1;x<=4;x++)
{
gotoxy(x*10,(y+3)*1);
if(x==1)
cin>>nrp[y];
else if(x==2)
cin>>nama[y];
else if(x==3)
cin>>almt[y];
else if(x==4)
cin>>tlp[y];
}
}
gotoxy(1,10),cout<<"Masukan NRP Anda: ";
cin>>nrpcari;
for(y=1;y<=5;y++)
{
if(nrpcari==nrp[y])
index=y;
}
gotoxy(1,11),cout<<"NRP Yang Dicari: "<gotoxy(1,12),cout<<"Ada Di Index: "<gotoxy(1,13),cout<<"Nama: "<gotoxy(1,14),cout<<"Alamat: "<gotoxy(1,15),cout<<"Telepon: "<getch();
}

SORTING
Pengurutan atau sorting baik secara Ascending maupun Descending pada c++ dapat menggunakan beberapa algoritma sorting, salah satunya adalah bubble sort. Metode sorting menggunakan bubble sort ialah metode yang sangat sederhana, dimana setiap elemen index dibandingkan terhadap elemen lainnya hingga suatu kondisi tertentu. Proses penukarannya pun cukup sederhana yakni dengan bantuan variable tampung untuk penampungan nilai sementara. Proses ini dikenal dengan algoritma swap(tukar), yakni menyimpan nilai variable awal dalam suatu variabe tampung, lalu mengisi variable awal dengan nilai variable selanjutnya, kemudian variable selanjutnya diisi dengan nilai dari variable tampung(yang nilainya dari nilai variable awal). Contoh bagian inti sorting:
Int A[5];
Int x;
For (x=1;x<=4;x++)
{
Cin>>a[x];
}
For (x=1;x<4;x++)
{
If(a[x]>a[x+1])
{
T=a[x];
A[x]=a[x+1];
A[x+1]=t;
}
}
Contoh Program Sorting Ascending Pada C++:
#include”conio.h”
#include”iostream.h”
void main()
{
clrscr();
int i;
int j;
int t;
int a[5];
for(i=1;i<=4;i++)
{
cout<<"Masukan Data Ke "<cin>>a[i];
}
for(i=1;i<4;i++)
{
for(j=1;j<4;j++)
{
if(a[j]>a[j+1])
{
t=a[j];
a[j]=a[j+1];
a[j+1]=t;
}
}
}
for(j=1;j<=4;j++)
{
cout<}
getch();
}
Metode Lain Adalah Dengan Menggunakan Metode Selection Sort:
Selection Sort
Seleksi Urutkan agak sederhana. Pada dasarnya menentukan minimum (atau maksimal) dalam daftar dan swap dengan elemen pada indeks mana yang seharusnya. Proses ini diulang seperti yang minimum n (atau maksimum) swap dengan elemen elemen di-n 1 th daftar indeks. Di bawah ini adalah implementasi dari algoritma di C.
void SelectionSort(int a[], int array_size) { SelectionSort void int (a [], int array_size) (
int i; int i;
for (i = 0; i < array_size - 1; ++i) { for (i = 0; array_size int j, min, temp; int j, min, temp;
min = i; min = i;
for (j = i+1; j < array_size; ++j) { for (j = i +1; j if (a[j] < a[min]) jika (a [j] min = j; min = j;
} )
temp = a[i]; temp = a [i];
a[i] = a[min]; sebuah [i] = a [min];
a[min] = temp; a] [min = temp;
} )
} )

Metode Lain Juga Dapat Menggunakan Metode Insertion Sort.
Insertion Sort
Algoritma Insertion Sort adalah suatu algoritma yang umum digunakan. Bahkan jika Anda belum menjadi programer atau mahasiswa sains komputer, Anda mungkin telah menggunakan algoritma ini. Cobalah mengingat bagaimana setumpuk kartu. Anda mulai dari awal, melintasi melalui kartu dan kartu Anda menemukan salah oleh didahulukan Anda menghapusnya dan memasukkan mereka kembali ke posisi yang tepat. Akhirnya apa yang Anda miliki adalah kartu dek disortir. Ide yang sama diterapkan dalam algoritma Sortir Penyisipan. Berikut ini adalah implementasi di C.
void insertionSort(int a[], int array_size) { insertionSort void int (a [], int array_size) (
int i, j, index; int i, j, index;
for (i = 1; i < array_size; ++i) { for (i = 1; i array_size <; i + +) (
index = a[i]; indeks = a [i];
for (j = i; j > 0 && a[j-1] > index; j--) for (j = i; j> 0 & & a [j-1]> indeks; j -)
a[j] = a[j-1]; a] j [= a [j-1];
a[j] = index; a [j] = indeks;
} )
} )




FUNGSI DAN PROSEDUR
FUNGSI merupakan sebuah nama yang mengemas sejumlah pernyataan didalamnya. Nama tersebut dapat dipanggil beberapa kali didalam main program.
Tujuan Pembuatan Fungsi:
- Memudahkan dalam mengembangkan program (kunci pembuatan program yang terstruktur)
- Menghemat Ukuran Program.(karena dpat digunakan dalam beberapa tempat di program)
Fungsi Dibagi Menjadi 2, Yaitu Fungsi dengan parameter dan fungsi tanpa parameter.
Bedanya Fungsi dengan parameter memiliki argument didalamnya, sedangkan tanpa parameter idak memiliki argument didalamnya.
Pendefinisian fungsi dilakukan diluar main program. Dapat didefinisikan sebelum main program, atau setelah main program. Khusus untuk fungsi yang didefinisikan setelah main program, fungsi tersebut harus dideklarasikan dahulu sebelum main program.
Cara Penulisan Fungsi:
tipe_nilai_balik nama_fungsi (argumen)
{
//definsi
return(nilai balik)
}

PROSEDUR layaknya fungsi, digunakan untuk mengemas sejumlah pernyataan didalamnya. Nama tersebut dapat dipanggil beberapa kali didalam main program. Prosedur ada yang berparameter(argumen) ada yang tidak.
Cara Pendefinisian Prosedur:
Void nama_prosedur(argumen)
{
//definisi
}

Bedanya Fungsi dan Prosedur terletak pada return, yakni pada fungsi dapat dilakukan nilai balik terhadap fungsi tersebut dengan kondisi tertentu yang dapat disesuaikan oleh programmer. Berbeda dengan prosedur yang tiak dapat melakukan return.
Contoh Program yang menggunakan Fungsi dan Prosedur:
#include
#include

int p,l,L;

void input();
int hitung(int pan, int leb);
void tampil();

void main()
{
clrscr();
input();
hitung(p,l);
tampil();
getch();
}


void input() // prosedur tidak berparameter
{

cout<<"p:"; cin>>p;
cout<<"l:"; cin>>l;

}

int hitung(int pan, int leb)// fungsi berparameter
{
L=pan*leb;
return(0);
}

void tampil()
{
cout<<"luasnya Adalah : ";
cout<}
Dari program tersebut, fungsi dan prosedur dideklarasikan terlebih dahulu di awal program, lalu didefinisikan setelah main program. “int hitung” merupakan fungsi yang berparameter, terlihat juga dari adanya return didalam pendefinisiannya yang merupakan ciri khas dari fungsi. Sedangkan “void input” merupakan prosedur yang tidak berparameter.



SISTEM MENU

Sistem menu sangatlah penting untuk sebuah program. Dengan adanya sistem menu, user akan dapat berinteraksi lebih dengan program, sesuai dengan minat user. Sistem menu layaknya sebuah link bagi user untuk dapat memilih bgian program yang ingin digunakan.
Sistem menu pada program c++ dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni menggunakan while-do, switch-case dan menggunakan goto.
Sistem menu menggunakan while-do dapat dilakukan dengan format:
While(kondisi)
{
//definisi
}do (kondisi akhir)
Sistem menu menggunakan switch-case dapat dilakukan dengan format:
Switch(kondisi)
Case 1 to n:
Break;
Default:
Sedangkan sistem menu menggunakan goto :
Sistem menu menggunakan goto merupakan suatu “pelemparan” kondisi, termasuk kondisi didalam looping, ke suatu “portal” yang telah kita tentukan letaknya.
Contoh program Sistem Menu Menggunakan goto:
#include”conio.h”
#include”iostream.h”
class data
{
private:
float p;
float l;
float luas;
float a;
float t;
public:
void pp();
void sgtg();
}geo;
void data::pp()
{
cout<<"MENGHITUNG LUAS PERSEGI PANJANG";
cout<<"Masukan Panjang: ";
cin>>p;
cout<<"Masukan Lebar: ";
cin>>l;
luas=p*l;
cout<<"Luas : "
cout<}
void data::sgtg()
{
cout<<"MENGHITUNG LUAS SEGITIGA";
cout<<"Masukan Alas: ";
cin>>a;
cout<<"Masukan Tinggi: ";
cin>>t;
luas=a*t/2;
cout<<"Luas: "
cout<}


void main()
{
char opt1;
char opt2;
awal:
clrscr();
cout<<"---MASUKAN PILIHAN ANDA---";
cout<<"1. Menghitung Luas Persegi Panjang";
cout<<"2. Menghitung Luas Segitiga";
cout<<"3. EXIT";
cout<<"Silakan Masukan Pilihan Anda (Misal: 1): ";
cin>>opt1;

if(opt1=='1')
{
clrscr();
geo.pp();
cout<cin>>opt2;
if(opt2=='y' || opt2=='Y')
goto awal;
else
goto end;
}
else if(opt1=='2')
{
clrscr();
geo.sgtg();
cout<cin>>opt2;
if(opt2=='y' || opt2=='Y')
goto awal;
else
goto end;
}
end:
getch();
}
Program tersebut merupakan penggabungan class dan sistem menu. Class dalam pogram tersebut mewakili setiap option dalam menu, untuk kemudian “dilempar” ke kelas tersebut apabila kondisi pilihan tertentu pada sistem menu terpenuhi.



STRUCT

Struktur merupakan suatu pengelompokan data-data didalam satu atau beberapa objek yang diciptakan
Objek bertugas menampung dari pada anggota-anggota data struct(variable), termasuk fungsi yang ada didalam struct.. Penciptaan suatu object ada dua cara, yakni dapat diciptakan lansung setelah proses deklarasi struct berakhir (setelah kurung kurawal tutup) atau diciptakan dengan format:
Nama_struct (spasi) Nama_objek ;
Hal ini bermanfaat untuk penciptaan beberapa objek.Struct dapat dideklarasikan didalam void main ataupun diluar void main(sebelum void main), karena DEFAULT dari pada struct adalah public, artinya dapat diakses secara langsung didalam void main tanpa authorisasi.
Contoh pedeklarasian struct:
Struct data
{
Int p;
Int l;
Int lu;
}persegi;
Apabila hendak mendefinisakan anggota diluar struct, maka menggunakan pernyataaan:
Nama_objek.nama_anggota=nilai tertentu;
Contoh Program Struct:
#include”conio.h”
#include”iostream.h”
void main()
{
clrscr();
struct data
{
int tahun;
char bulan[10];
int tanggal_lahir;
};
data id;
id.tahun;
id.bulan;
id.tanggal_lahir;
cout<<"Masukan Tanggal Lahir: ";
cin>>id.tanggal_lahir;
cout<<"Masukan Bulan Lahir(mis.januari): ";
cin>>id.bulan;
cout<<"Masukan Tahun Lahir: ";
cin>>id.tahun;
cout< cout< cout< cout<getch();
}



CLASS
Class merupakan struktur data dari objek. Class layaknya struct, namun class memiliki method. Class terdiri dari dua bagian, yaitu class anggota dan fungsi anggota. DEFAULT dari class adalah private, sehingga tidak dapat “dikenal” pada fungsi main, kecuali apabila dideklarasikan dengan public.
Fungsi dari pada class dapat didefinisikan didalam class atau diluar class. Apabila pendefinisian fungsi panjang, disarankan un tuk didefinisikan diluar class, agar pengeksekusian dapat berjalan cepat. Untuk pendefinisian diluar class, harus dideklarasikan terlebih dhulu nama fungsi didalam class. Pendefinisian diluar class dapat dilakukan dengan cara format berikut:
Void (spasi) nama_kelas::nama_fungsi(agumen)
{
//definisi
}
Artinya dengan menambahkan operator resolusi lingkup( :: )
Contoh Program Yang Menggunakan Class:
#include”conio.h”
#include”iostream.h”
class data
{
private:
int p;
int l;
int lu;
public:
void input();
void proses()
{
lu=p*l;
}
void output()
{
cout<<"Luas Persegi Panjang: ";
cout< }
}pp;
void data::input()
{
cout<<"MENGHITUNG LUAS PERSEGI PANJANG";
cout<<"Masukan Panjang : ";
cin>>p;
cout<<"Masukan Lebar : ";
cin>>l;
}

void main()
{
clrscr();
pp.input();
pp.proses();
pp.output();
getch();
}
Pada program tersebut, fungsi input dideklarasikan di luar class dengan menggunakan operator resolusi lingkup ( :: ).



POINTER

Pointer merupakan suatu variable. berbeda dengan variable biasa yang menampung isi(nilai). Cara pendeklarasian variable pointer layaknya pendeklarasian variable bias, namun ditambahkan operator asterik(*) sebelum nama variable pointer.
Contoh pendeklarasian variable biasa: int x;
Contoh pendeklarasian variable pointer: int *y;
Variable pointer hanya dapat menampung alamat memori saja, misalkan alamat memori dari suatu variable lain. Dalam artian, kita tidak dapat mematok suatu nilai dalam variable untuk disimpan di alamat memori tertentu, namun dengan pointer kita dapat mendeklarasikan pointer tersebut untuk dapat menuju ke alamat variable tersebut. Cara pendefinisiannya ialah dengan menambahakan operator & pada variable biasa yang berarti pendefinisian alamat memori dari pada variable tersebut, yang kemudian diarahkan ke variable pointer.
Contoh pendefinisian: y=&x;
Apabila pointer telah “diarahkan” menuju alamat variable tersebut, kita dapat mengetahui nilai(isi) dari variable tersebut, karena pointer telah mengetahui alamat memori dari variable tersebut.
Contoh Program Pointer:
#include”conio.h”
#include”iostream.h”
void main()
{
clrscr();
int x;
int *y;
cout<<"Masukan Nilai x: ";
cin>>x;
cout<<"Pengaksesan Nilai x Melalui Pointer";
y=&x;
cout<<"Nilai x diakses via pointer y: "<<*y;
getch();
}
Selain pengaksesan nilai variable lain, fungsi pointer adalah juga dapat merubah isi dari variable tersebut tanpe pengaksesan terlebih dahulu variable yang menampung nilai awalnya.
Contoh Program:
#include”conio.h”
#include”iostream.h”
void main()
{
clrscr();
int a;
int b;
int *c;
cout<<"Masukan Angka a: ";
cin>>a;
c=&a;
cout<<"Pengubahan Nilai a";
cout<<"Masukan Nilai a yang baru: ";
cin>>b;
*c=b;
cout<<"Nilai a sekarang: "<getch();
}
Dari program tersebut, pointer c (c) diisi oleh alamat memori variable a(c=&a), namun kemudian isi dari alamat poiner c (*c=b) diubah menjadi sama dengan variable b. Maka dari situ nilai variable a berubah menjadi sama dengan nilai variable b, oleh sebuah pointer. Proses pengubahannya secara tidak langsung tanpa pengaksesan vaiable a.
Contoh Program Void Pointer:
#include
#include
void main()
{
clrscr();
void *a;
int p;
int q;
float x;
int y;
cout<<"Masukan Nilai x: ";
cin>>x;
cout<<"Masukan Nilai y: ";
cin>>y;
a=&x;//void pointer a menuju ke alamat int x, agar dapat mengakses nilai x
cout<<"Nilai P=Nilai X melalui void *a: "<<*(int *)a< cout<<"Mengubah Nilai x Melalui *a, menjadi sama dengan nilai y(x=y)"< *(int *)a=y;
cout<<"Nilai x sekarang: "< getch();
}
Dari program tersebut, disimpulkan bahwa pointer dapat mengakses anggotanya meskipun anggota data tersebut berbeda jenis (float dan int), karena void pointer.
Contoh Program Array-Pointer:
#include
#include
void main()
{
clrscr();
char *nmbulan[]={"Januari","Februari","Maret","April","Mei","Juni","Juli","Agustus","September","Oktober","November","Desember"};
int x;
int i;
for(i=0;i<=11;i++)
cout<cout<cin>>x;
if(x<=12)
cout<else
cout<<"Anda Salah Memasukan Kode Bulan, Silakan Ulangi Lagi."<getch();
}
Dari program tersebut, karena variable array berjenis pointer, maka pointer dapat mengakses setiap elemen array secara berurutan.

TEKOMC SIAP!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!